TANJUNGPINANG (HAKA) – Melintas di Jalan Merdeka, Kawasan Kota Lama, kini terlihat berubah. Bangunan di kawasan tersebut terlihat rapi, dengan cat berwarna-warni, serta trotoar yang lebih rapi.
Kawasan kota lama ini mulai ditata oleh Pemprov Kepri sejak April 2022. Kini kawasan kota lama menjadi ikon baru, ibu kota provinsi.
Dari pantauan hariankepri.com, penataan tersebut dimulai dari seberang Gedung Daerah hingga di depan Wihara Bahtra Sasana, yang ada di Jalan Merdeka.
Juga penataan pedestrian, atau jalur pejalan kaki, serta drainase yang ada di sepanjang kawasan kota lama.
Sebagaimana diketahui, penataan Kawasan Kota Lama Kota Tanjungpinang merupakan salah satu proyek prioritas Gubernur Kepri, Ansar Ahmad di tahun anggaran 2022 ini.
Ansar mengatakan, penataan itu dilakukan untuk mempercantik wajah Kota Tanjungpinang sebagai Ibukota Provinsi Kepri. Sehingga akan menjadi daya tarik, bagi wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk datang ke Tanjungpinang.
“Karena itu, harus kita benahi betul-betul, biar Tanjungpinang ini makin dikenal luas. Masa ibu kota provinsi tertinggal dari kabupaten/kota lain, seperti Batam dan Bintan,” katanya.
Ansar pun bercerita, dulu Tanjungpinang pernah menjadi ibukota Provinsi Riau sebelum akhirnya ibukotanya pindah ke Pekanbaru.
Di antara penyebab perpindahannya, selain rentang kendalinya terlalu jauh, juga karena infrastrukturnya yang belum memadai.
“Sekarang Tanjungpinang adalah ibukota Provinsi Kepri. Kita harus menjaga kota tua ini. Caranya, selain berbagai infrastruktur kita lengkapi, juga tampilannya harus kita percantik,” pungkasnya dengan penuh semangat. (kar)