Beranda Headline

Waspada, Marak Penipuan Pesan Katering Mengatasnamakan Kantor Gubernur

0
Foto profil WhatsApp pemesan makanan yang mengatasnamakan pegawai Kantor Gubernur Kepri-f/istimewa-kiriman warga

TANJUNGPINANG (HAKA) – Para pengusaha kuliner di Kota Tanjungpinang mesti waspada. Sebab, dalam sepekan terakhir, telah terjadi dua kali aksi penipuan pemesanan katering yang mengatasnamakan Kantor Gubernur Kepri.

Kejadian pertama, terjadi pada Rabu (7/6/2023) kemarin. Hal ini diceritakan oleh Aris, anggota Satpol PP yang bertugas di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang.

Ia mengatakan, pada waktu itu ketika ia sedang berjaga di lobi Kantor Gubernur Kepri, ada seorang ibu-ibu membawa nasi kotak ke Kantor Gubernur Kepri.

Menurut ibu itu, nasi kotak yang ia bawa itu merupakan pesananan dari salah seorang pegawai yang bekerja di Kantor Gubernur Kepri.

“Ibu itu menunjukkan foto profil WA yang memesan makanan tersebut.
Tapi saya bilang, kalau tidak ada pegawai seperti yang di foto itu di sini,” ucap Aris menirukan percakapannya dengan ibu tersebut.

“Lalu saya tanya, kenapa ibu langsung percaya. Ibu itu bilang, dia percaya saja karena orang yang pesan itu bilang, kalau dia kerjanya di Kantor Gubernur,” katanya, kepada hariankepri.com, Jumat (9/6/2023).

Setelah mengetahui, jika pesanan yang diterimanya itu fiktif ibu itupun, langsung lemas, karena tahu dirinya sudah menjadi korban penipuan.

“Langsung nangis ibu itu,” ucapnya.

Menurut penuturan ibu tersebut, lanjut Aris, pada saat pertama ia menerima pesanan tersebut, pemesan itu awalnya meminta agar dirinya mengirimkan uang sebesar Rp 3,5 juta untuk buah pencuci mulut.

“Modusnya, orang itu meminta ibu itu mengirim Rp 3,5 juta dulu untuk beli buah pencuci mulut. Nanti buahnya dikirim ke rumah ibu itu, uangnya juga nanti diganti sekaligus dengan uang untuk pembayaran katering,” jelasnya.

Namun, untungnya kata Aris, ibu tersebut tidak sampai mengirimkan uang yang diminta, tapi ibu sudah terlanjur membuat makanan sebagaimana yang dipesan oleh orang yang mengaku sebagai pegawai di Kantor Gubernur Kepri tersebut.

Baca juga:  Selain THR, Rahma Upayakan Bayar 50 Persen TPP untuk ASN Pemko

“Kata ibu itu gara-gara kejadian ini dia rugi hampir Rp 7 juta,” sebutnya.

Selang sehari, tepatnya pada Kamis (8/6/2023), Ayu salah seorang pengusaha kuliner di Kota Tanjungpinang, juga mengalami kejadian serupa.

Menurut, wanita yang tinggal di Kijang Lama Kota Tanjungpinang itu, modus yang ia alami sama persis seperti yang dialami oleh ibu yang mengantarkan makanan ke Kantor Gubernur Kepri.

Yakni, dengan memesan sejumlah makanan dengan mengatasnamakan Kantor Gubernur dan pemesan itu terlebih dahulu meminta agar ditransfer sejumlah uang untuk menalangi pembelian buah pencuci mulut.

“Kejadiannya itu Kamis malam, waktu itu ada yang hubungi saya namanya bu Dewi dari Kantor Gubernur, mau pesan 120 porsi batagor dan siomay, tapi dia bilang mau sekalian ada pencuci mulut. Cuma untuk pencuci mulut itu belinya di tempat lain, jadi minta ditransfer uang untuk beli buah itu,” katanya.

Sayangnya, kata Ayu, dirinya langsung percaya saja. Dia pun mentransfer uang sebanyak Rp 3 juta seperti yang diminta oleh orang tersebut.

“Dua kali saya transfer, pertama Rp 2 juta, terus dia hubungi lagi minta ditransfer Rp 1 juta. Setelah itu WA-nya langsung hilang. Rekeningnya itu atas nama Daniel Bank BNI,” kesalnya.

Atas kejadian itu, Ayu pun berencana akan melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polresta Tanjungpinang.

“Rencananya mau lapor. Biar tak ada korban lagi,” tuturnya.(kar)

example bannerexample banner

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini