Site icon Harian Kepri

Wujudkan PPH Ideal, DKP2KH Kepri Gencarkan Makan Sagu Pengganti Beras

Kepala DKP2KH, Provinsi Kepri. Rika Azmi-f/istimewa-screenshoot youtube

TANJUNGPINANG (HAKA) – Sebagai upaya untuk mewujudkan Pola Pangan Harapan (PPH) yang ideal, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepri terus menggenjot program diversifikasi atau penganekaragaman pangan di Provinsi Kepri, melalui sagu sebagai pangan pengganti beras.

Kepala DKP2KH Provinsi Kepri, Rika Azmi, menyampaikan, tujuan utama program penganekaragaman pangan adalah, untuk membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, dan seimbang.

“Serta, aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif,” katanya, Jumat (22/10/2021).

Karena, ujarnya, sejauh ini pola konsumsi pangan penduduk Indonesia masih belum seimbang, karena masih tingginya tingkat konsumsi padi-padian oleh masyarakat.

Sedangkan, untuk konsumsi pangan hewan, umbi-umbian, serta sayur dan buah, serta pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal seperti umbi, jagung, dan sagu justru masih relatif rendah.

“Oleh karenanya diperlukan upaya untuk menganekaragamkan konsumsi pangan masyarakat, untuk menuju skor PPH yang ideal agar hidup sehat, aktif, dan produktif. Karena itu, (program) penganekaragaman pangan ini sangat penting dan mendesak untuk dilakukan,” ujarnya.

Rika melanjutkan, jenis pangan lokal yang dikhususkan dalam program penganekaragaman di Provinsi Kepri yakni sagu.

Alasannya, karena sagu sudah sejak lama dikenal di wilayah Provinsi Kepri sebagai makanan pengganti beras.

Selain itu, keberadaan pohon sagu di wilayah Kepri cukup banyak. Terutama di Kabupaten Lingga, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Natuna.

Menurutnya, berdasarkan data BPS pada 2017 selama 2016-2017 distribusi tanaman sagu ada di tiga kabupaten tersebut, yakni 5.841 ha dengan jumlah produksi 3.324 ton.

“Dari ketiga kabupaten tersebut tertinggi ada di Kabupaten Lingga dengan luas 3.349 hektar produksi 2.610 ton, kemudian Karimun 2.075 hektar produksi 692 ton, dan Natuna dengan luas 252 hektar namun produksi hanya 10 ton,” paparnya.

Adapun strategi untuk mewujudkan hal tersebut, sambungnya, dengan melakukan Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) yang ada di Provinsi Kepri.

Yakni melalui program bantuan pemerintah untuk pembelian alat-alat dalam peningkatan produksi industri pangan lokal sagu, yang telah dilaksanakan di UMKM Sinar Desa Ungar, Kabupaten Karimun pada 2019.(kar)

Exit mobile version