TANJUNGPINANG (HAKA) – Menjadi hal yang lumrah terjadi perombakan kabinet, atau susunan pejabat pemerintah daerah, ketika terjadi perubahan Kepala Daerah usai pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada).
Ada yang ceria karena jagoannya menang, ada yang kasak kusuk karena jagoannya kalah. Termasuk yang cari cara supaya tidak tergeser dari posisi saat ini, bahkan melobi sana sini agar mendapatkan promosi jabatan.
Di Pemprov Kepri, isu perombakan kabinet sudah terdengar sejak Ansar-Nyanyang dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri pada Februari lalu. Meski rotasi dan mutasi adalah hal yang wajar terjadi, namun tetap saja sebagian pejabat itu tak tenang hatinya.
Dari informasi yang diterima hariankepri.com, rotasi dan mutasi bakal terjadi di pejabat eselon 2, eselon 3, eselon 4 dan jabatan fungsional. Perombakan besar-besaran.
Apalagi juga saat ini ada sekitar lima jabatan eselon 2 yang akan mengalami kekosongan, karena pejabat saat ini memasuki masa pensiun.
Mereka yang dulu berseberangan, kini terlihat mulai merapat kembali ke Ansar. Padahal sebelumnya loncat haluan ke lawan Ansar di Pemilihan Gubernur akhir tahun lalu. Jika tak tembus lobi melalui Ansar, mereka berusaha mendekati Wakil Gubernur Nyanyang agar dapat posisi yang diinginkan.
Memang, sudah saatnya Gubernur Ansar dan Wagub Nyanyang menempatkan orang-orang yang berkompeten dan patuh, memiliki kinerja yang baik, serta loyalitas yang tinggi sebagai pembantu tugas Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dan yang tak kalah penting adalah mereka harus seirama dalam menjalankan visi misi kepala daerah. Agar, seluruh program yang telah direncanakan bisa terealisasi secara maksimal.
Pasalnya, kinerja pejabat yang baik, secara langsung akan berpengaruh kepada kinerja kepala daerah dan pemerintah daerah secara keseluruhan. Tentunya kita berharap, Kabinet Ansar-Nyanyang berikutnya akan lebih solid dan mampu menjalankan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur hingga 5 tahun mendatang. (arp)
