
TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Bisri mencatat, kasus Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) telah menyebabkan banyak masyarakat di Kepri terjangkit virus HIV.
Menurutnya, penularan virus tersebut sangat besar potensinya tersebar dari seorang pria, yang melakukan hubungan sesama jenis tanpa menggunakan alat pengaman.
“Kita tidak punya wewenang untuk melarang mereka karena itu hak-nya. Tapi, mereka bisa mencegah penyebaran penyakit HIV dengan menggunakan alat kontrasepsi,” ujarnya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Pada tahun ini, ia menyebutkan, bahwa kota Batam masih mendominasi untuk masyarakat yang terdampak dari virus berbahaya tersebut. Sedangkan, untuk di wilayah Tanjungpinang, jumlah dari masyarakat yang terjangkit masih terbilang cukup rendah.
“Saya kurang hafal berapa jumlah dari penderita HIV ini, tapi yang paling banyak memang di kota Batam,” jelasnya.
Untuk meminimalisir penyebaran HIV terus berlanjut, Bisri menyebut, bahwa pihaknya akan gencar untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Kepri, mengenai penyebab hingga dampak untuk diri sendiri dari virus HIV tersebut.
“Rata-rata yang rentan untuk terkena virus ini masyarakat yang berusia 15 hingga 45 tahun, karena itu masa produktif. Seorang ibu hamil juga bisa menderita HIV karena suaminya, tapi bisa diobati dan anak yang lahir tidak tertular dari virus itu,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Bisri mengutarakan, bahwa pihaknya masih belum menyediakan pelayanan kesehatan berupa pengobatan gratis, bagi masyarakat yang terjangkit dari virus ini.
“Kendati demikian, kami saat ini telah menyediakan beberapa obat-obatan untuk para pasien penyakit HIV tersebut,” tukasnya. (dim)